Senin 01 Sep 2014 17:06 WIB

Polisi akan Mintai Keterangan Diler Lamborghini Haji Lulung

Rep: c82/ Red: Joko Sadewo
Lamborghini Huracan (ilustrasi
Foto: Autoblog
Lamborghini Huracan (ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengklaim selama ini pihak kepolisian sudah melakukan pengawasan terhadap mobil-mobil mewah di wilayah DKI Jakarta.

"Pengawasan selama ini sudah, buktinya ada yang ditangkapin, dirazia," kata Rikwanto, Senin (1/9).

Baca Juga

Mengenai mobil mewah Lamborghini milik anggota DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau biasa dipanggil Haji Lulung, Rikwanto mengatakan hal tersebut hanya masalah prosedur.

"Mobil dibeli lewat dealer setelah dibeli oleh pemilik diproses surat dari dealer, nunggu faktur segala macam," ujarnya.

"Mobil ditangan tapi proses dari dealer lama, kadang-kadang dia pakai untuk kebutuhannya. Jika tidak ada suratnya harusnya tidak dipakai dulu," tambahnya lagi.

Untuk mengetahui proses pengurusan kendaraan tersebut, lanjut Rikwanto, pihak kepolisian juga akan meminta keterangan dari pihak dealer.

"Masalahnya dari dealer tidak. Kalau surat sudah datang, urusan dengan kepolisian makin jadi," ujar Rikwanto.

Seperti yang diberitakan Republika sebelumnya, Haji Lulung sempat menunjukan surat keterangan pendaftaran kendaraan bermotor mobilnya yang dikeluarkan Ditlantas Polda Metro Jaya tertanggal 6 Agustus 2014. Lulung juga mengaku tidak berani membawa Lamborghini tipe SuperLeggera A/T tersebut jika tidak memiliki surat.

Surat tersebut, diajukan atas nama PT The Djakarta Auto yang beralamat di Jalan Suryopranoto Nomor 10, Jakarta Pusat. Di dalamnya tertulis keterangan bahwa kendaraan tersebut sedang dalam proses pengurusan di Samsat Polda Metro Jaya dan ditandatangani Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Maulana

Hamdan lengkap dengan stempelnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement