REPUBLIKA.CO.ID, KIEV-- Presiden Ukraina Petro Poroshenko menuduh Rusia pada Senin (1/9), melakukan agresi langsung dan terbuka di Ukraina. Campur tangan Rusia menurutnya mengubah keseimbangan medan perang yang menyebabkan pasukan Kiev menderita.
Militer Ukraina mengatakan, pasukannya telah diperintahkan untuk merebut kembali bandara penting di timur negara tersebut. Di sana mereka berjuang melawan sepasukan batalyon tank Rusia.
"Agresi langsung dan terbuka telah diluncurkan dari negara tetangga melawan Ukraina. Ini telah mengubah situasi di zona konflik dengan cara yang radikal," kata Poroshenko dalam sebuah pidato di akademi militer di Kiev, seperti dikutip Reuters.
Poroshenko mengatakan, akan ada perubahan personil dalam jumlah besar dalam angkatan bersenjatanya. Kiev mengatakan, pasukan pemberontak mendapat dukungan dari barisan kendaraan lapis baja Rusia.
Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan pada Ahad (31/8), untuk digelar negosiasi langsung di wilayah selatan dan timur Ukraian. Ia menyalahkan kepemimpinan Kiev karena menolak untuk masuk ke dalam pembicaraan politik langsung dengan separatis.
Hingga pekan lalu, pasukan pemerintah Ukraina berhasil menggerus wilayah pemberontak di timur. Tapi kemudian para pemberontak membuka front baru di wilayah selatan di sepanjang pantai Laut Azov, bergerak ke kota Mariupol.