REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI -- Sekelompok orang bersenjata, menyerang komplek Kedutaan Amerika Serikat (AS) di ibukota Libya, Tripoli.
Hanya saja, sudah tak ada satu pun warga AS di sana, sebab kedutaan telah mengevakuasi stafnya sekitar satu bulan lalu.
Serangan terjadi pada hari Ahad.
Pada saat itu terjadi juga pertempuran antar kelompok bersenjata di Tripoli dan Benghazi.
Dua kota itu dikenal terbesar di Libya bagian timur.
Kendati AS menghentikan sementara aktivitas misi diplomatiknya di Tripoli untuk kedua kalinya dalam 3 tahun terakhir pada Juli lalu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, kedutaan itu tidak tutup dan stafnya telah dievakuasi ke negara tetangga, Tunisia
Mengutip Libya Herald, pada Februari 2011 Kedubes AS menghentikan operasinya saat pemberontakan rakyat terjadi di seluruh Libya untuk menggulingkan rezim Muammar Qadhafi.
Setelah pembentukan pemerintah transisi pada Juli 2011 AS mengaktifkan kembali kedutaannya pada September.
Kini, pemerintahan Presiden Obama menjadi sensitif terutama berkaitan dengan keamanan stafnya di Libya sejak terjadi serangan pada 11 September 2012.
Ketika itu kantor konsulatnya di Benghazi diserang. Duta besar Chris Stevens serta tiga warga negara AS lainnya tewas.