Kamis 04 Sep 2014 12:00 WIB

IPB Bersama Kyoto University Gelar Simposium Internasional

IPB Bersama Kyoto University Gelar Simposium Internasional
IPB Bersama Kyoto University Gelar Simposium Internasional

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Kyoto University menyelenggarakan International Symposium: Diversity and Conservation of Asian Primates di IPB International Convention Center (IICC) (18/8). Simposium ini mengangkat tema From Molecule to Culture.

Gelaran ini merupakan 4th International Congress on Asian Primates dan merupakan Post-Congress Symposium to 25 th Congress of International Primatological Society di Hanoi pada 11-25 Agustus 2014.

Prof. Dr. Michiaki Mishima, Executive Vice President for International Affairs Kyoto University menyatakan, "Pada 28 Agustus 2013, President of Kyoto University dan Rektor IPB menandatangani MoU untuk kerjasama akademik. Kegiatan Kyoto University dan IPB, International Symposium: Diversity and Conservation of Asian Primates adalah kolaborasi bersama yang pertama untuk kegiatan akademik."

Dekan FMIPA, Dr. Sri Nurdiati, M.Sc menyatakan, "Kepada para peserta, saya ucapkan selamat datang di Kota Bogor. Saya harap para peserta dapat merasa nyaman di kota kami.

Saya berharap simposium ini dapat berjalan dengan lancar. Setelah President of Kyoto University dan Rektor IPB menandatangani MoU untuk kerjasama akademik tanggal 28 Agustus 2013, selanjutnya pada November 2013 Director of Primate Research Institute dari Kyoto University dan Dekan FMIPA juga menandatangani MoU yang sama".

"Kami dengan hormat mengundang para peneliti internasional yang bergerak pada spektrum yang luas dari fenomena yang diamati tentang primata Asia untuk mempresentasikan hasil yang mereka amati pada simposium ini. Kami berharap para peserta berbagi hasil terakhir dan mendiskusikan secara bebas dalam semangat kerjasama ilmiah," kata Dr. Sri Nurdiati, M.Sc.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement