REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pada era 80 an hingga awal milenium baru, AC Milan dikenal sebagai salah satu klub terbesar di dunia dengan kumpulan pemain bintang berharga selangit. Banyaknya raihan gelar bergengsi yang didapat para penggawa I Rossoneri berhasil menghiasi koleksi piala di Stadion San Siro.
Namun, saat ini julukan tersebut sepertinya kian memudar dengan dilepasnya sejumlah pemain bintang ke klub lain. Andrey Shevchenko, Ricardo Kaka, Thiago Silva hingga Zlatan Ibrahimovic adalah nama-nama yang dilepas dengan harga yang fantastis.
Ironisnya, hengkangnya para pemain mahal tersebut ternyata tidak diimbangi dengan pembelian yang sepadan. Manajemen Milan lebih memilih mengumpulkan sejumlah pemain 'gratisan' berstatus bebas transfer atau meminjam pemain yang tidak mendapatkan tempat utama di klubnya.
Akibatnya, Selepas menjuarai Scudetto empat musim lalu, Milan mulai menampakkan gejala keterpurukan. Hengkangnya pemain kunci yang tidak diimbangi masuknya pemain berkualitas menjadi pangkal masalah di musim berikutnya. Ditambah lagi kepergian gelandang kaya pengalaman Andrea Pirlo ke klub rival, Juventus.
Kebijakan transfer 'pelit' Milan mulai menunjukkan hasil yang efektif pada musim ini. Kejelian manajemen melihat pemain berkualitas berstatus free agent ternyata turut memberi andil dalam mendongkrak performa tim
Dimulai pada pertengahan bursa transfer Januari lalu, Milan mendapatkan Adil Rami, Keisuke Honda, Michael Essien dan Adel Taarabt secara cuma-cuma. Meskipun hanya membawa Milan menempati posisi kedelapan di klasemen akhir, performa keempat pemain gratisan ini cukup baik untuk memperbaiki permainan tim
Kebijakan meminjam dan mendapat pemain gratisan terus berlanjut hingga bursa transfer musim panas ini. Uniknya, dengan tambahan Fernando Torres yang didapatkan Milan, tim besutan Filippo Inzaghi ini ternyata dapat menurunkan starting eleven yang semuanya berisi pemain pinjaman dan gratisan
Meskipun sering kali mendapat ejekan dari berbagai pihak sebagai tim yang berisikan pemain gratisan, kebijakan transfer Milan ini patut dipuji mengingat saat ini UEFA memberlakukan peraturan Financial Fair Play kepada klub-klub Eropa.