REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sungguh malang nasib AH, seorang gadis berumur 13 tahun, warga Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Dia diduga menjadi korban pemerkosaan oleh beberapa pemuda.
AH didampingi sejumlah keluarga dan warga pun melaporkan peristiwa tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Indramayu, Selasa (2/9).
Seorang keluarga yang mendampingi AH ke PPA Polres Indramayu, Junaedi menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika AH pergi jalan-jalan ke pasar malam Tanjung Sari, Kecamatan Krangkeng, Kamis (28/9) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, AH pergi bersama dua orang teman perempuannya.
"Sepulang dari pasar malam, mereka duduk-duduk dulu di jalan raya sekitar Srengseng," terang Junaedi.
Saat itulah, AH didatangi seorang pemuda berinisial Bad yang mengendarai sepeda motor. Pemuda itu mengajak AH makan bakso di Lapangan Kedokan Bunder, Kecamatan Kedokan Bunder.
Berdasarkan pengakuan AH, ketika sedang makan bakso itulah, AH melihat dua pemuda lainnya, yang merupakan teman Bad, sedang meminum minuman keras. Kedua pemuda itu diketahui berinisial Man dan Jat.
"Saat sedang makan bakso itu, AH tidak ingat apa-apa lagi," tutur Junaedi.
Diduga, AH dicekoki dengan minuman keras hingga tak sadarkan diri. Dia baru sadar pada Jumat (29/9) sekitar pukul 22.30 WIB.
Sebelum sadarkan diri itu, pihak keluarga mendapatkan informasi bahwa AH ditemukan tergeletak di dekat empang Desa Srengseng, Blok Bencirong.
Seorang warga Blok Bakung, Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Bulah, mengaku mendengar suara ribut di sekitar tambak lele di dekat rumahnya, Jumat (29/8) dini hari. Suara ribut tersebut diikuti dengan suara seseorang yang terjebur ke dalam tambak lele.
"Saya kemudian mengajak beberapa orang warga untuk melihat ke lokasi," tutur Bulah.
Saat sampai di lokasi, Bulah mengaku melihat korban dalam kondisi nyaris telanjang. Dia kemudian menolong korban dan memakaikan sarung untuk menutupi tubuh korban.
AH yang tak sadarkan diri itu kemudian dibawa ke salah satu rumah warga. Tak lama kemudian, datang pemuda berinisial Jat, yang mengaku bertanggungjawab atas keadaan AH. Jat pun berjanji untuk membawa AH ke tempat tinggalnya.
Kala itu, warga mempercayai ucapan Jat. Namun ternyata, Jat tidak membawa AH kepada keluarganya. Buktinya, warga kembali menemukan AH tergeletak di dekat tambak di Blok Bencirong, Desa Srengseng, Kecamatan Krangkeng, Jumat (29/8) sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat ditemukan itu, AH masih belum sadarkan diri. Dari situlah, pihak keluarga menemukan AH.
Junaedi mengatakan, pihak keluarga yang curiga dengan kondisi AH, kemudian membawa AH ke Puskesmas Krangkeng untuk divisum. Dari pemeriksaan itu, pihak puskesmas menyatakan hasil positif, bahwa ada tanda-tanda perkosaan terhadap AH.
"Menurut visum positif. Ada bercak sperma di sekitar badan korban. Selain itu, terdapat memar-memar di bagian paha, tangan, dan leher. Seperti dianiaya," tutur Junaedi.
Berdasarkan pantauan Republika, saat mendatangi Unit PPA Polres Indramayu, AH terlihat masih syok dan enggan berbicara. Tatapan matanya kosong dan tubuhnya terlihat lemas. Saat itu, dengan didampingi pihak kepolisian, AH dibawa ke RSUD Indramayu untuk divisum kembali.
Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh keterangan dari pihak kepolisian.