REPUBLIKA.CO.ID,
Di RS Nasser Institute, ACT memberikan bantuan langsung kepada 10 pasien korban serangan Israel yang pada umumnya mengalami patah tulang, terkena serpihan material bom di wajah dan di perut serta terkena infeksi saluran pernapadan akibat gas beracun yang dilontarkan tentara Israel ke pemukiman warga Gaza.
Kesepuluh pasien yang mendapat bantuan pengobatan dan kesehatan di RS Nasser Insitute yaitu: Mahmud (4) yang ditunggui neneknya karena anggota keluarganya yang lain sudah syahid; Ahmad Barhum (36), Abdul Qadir (24), Yusuf (23) yang tangannya sudah buntung, namun tetap semangat dan tersenyum.
Pasien lainnya, yaitu Majid Akram (26), Laila (50), Fadhi (34), Amir Abu Jami’i (20), Iyad Sulaiman (16) adik kandung Syaikh Thaha Yusuf Sulaiman yang pernah datang ke Indonesia atas undangan ACT Ramadhan tahun lalu, dan pasien yang terakhir Muhammad (16) yang terkena gas beracun.
Sementara itu para pasien yang di RS Hilal Ramsees, yang sebelumnya dibesuk tim ACT pada Rabu (25/8) lalu, kini tinggal dua orang lagi yang masih dirawat, yaitu Romi dan Shahnan.
Sementara pasien yang lainnya sudah kembali ke Gaza, Palestina. Para pasien pada umumnya berasal dari Khan Yunis, Tuffah, Syuja’iyah, Jabalia, dan Gaza, Palestina.