Selasa 02 Sep 2014 21:21 WIB

Florence Sebenarnya Cinta Yogyakarta?

Rep: Yulianingsih/ Red: Mansyur Faqih
Florence alias Flo meminta maaf pada pada masyarakat atas ocehanya di twiter yang menyinggung masyarakat di ruang debat 3 Fakultas Hukum UGM, Selasa (2/9).(foto: Nico Mkurnia Jati)
Florence alias Flo meminta maaf pada pada masyarakat atas ocehanya di twiter yang menyinggung masyarakat di ruang debat 3 Fakultas Hukum UGM, Selasa (2/9).(foto: Nico Mkurnia Jati)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Florence Sihombing disebut mencintai Yogyakarta. Meski pun, dalam akun media sosialnya, ia sering menghina masyarakat Kota Gudek tersebut.

"Itu bisa dilihat dari koleksi buku serta literaturnya, banyak sekali buku budaya Yogya dan Kraton Yogyakarta," kata penasehat hukumnya, Wibowo Malik di kampus UGM, Selasa (2/9).

Bahkan, menurut Wibowo, sebelum kuliah, Florence sering datang ke Yogyakarta. Dalam setahun Florence bisa empat kali datang ke kota itu. 

Tapi dari kehidupan sosial, kata Wibowo, Florence sering mendapat perlakuan tak adil. Misalnya, saat datang ke Yogyakarta untuk kuliah.

"Dia naik taksi dan oleh supir taksi dibilang jika masyarakat Yogya tidak suka pendatang apalagi dari Medan. Dia langsung turun dan tidak bicara apa pun," katanya.

Menurutny, saat kuliah di UGM Florence juga sering diperlakukan tidak adil oleh teman-temannya. Padahal Florence tidak pernah menyakiti atau merugikan mereka.

"Saat tersandung kasus ini pun, tidak ada yang mau menemani atau mendampingi. Aku nolong karena kasihan. Saya merasa terpanggil, karena dia baik terlepas dari kicauannya dia," katanya.

Florence adalah mahasiswa program S2 Notariat FH UGM yang berkicau di path dan tweeter saat kesal mengantre BBM di salah satu SPBU di Yogyakarta. Dalam kicauannya Florence menghina masyarakat Yogyakarta dengan bahasa kasar dan meminta masyarakat lain tidak tinggal di Yogyakarta.

Akibat ulahnya, beberapa kelompok masyarakat melaporkan Florence ke Polda DIY. Ia juga dijerat UU ITE dan sempat mendekam di sel penjara Polda DIY selama dua hari. Sebelum kemudian di bebaskan pada Senin (1/9) sore.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement