Rabu 03 Sep 2014 01:58 WIB

Antrean BBM di SPBU Jember Mulai Berkurang

Spanduk pemberitahuan penghentian penjualan BBM bersubsidi terpasang di rest area KM 34 jalan tol Jagorawi, Bogor, Rabu (6/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Spanduk pemberitahuan penghentian penjualan BBM bersubsidi terpasang di rest area KM 34 jalan tol Jagorawi, Bogor, Rabu (6/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Antrean pengguna kendaraan bermotor untuk mendapatkan bahan bakar minyak di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai berkurang. Hal ini menyusul Pertamina menambah pasokan BBM ke kabupaten setempat hingga 30 persen dibandingkan kebutuhan normal.

"Antrean hanya di pintu masuk dan pasokan BBM yang diterima SPBU juga sudah kembali normal," kata Supervisor SPBU Jalan Gajah Mada Jember Iwan Hendarto, Selasa.

Pantauan di lapangan, antrean BBM masih terjadi di SPBU Jalan Teuku Umar, SPBU Jalan Ahmad Yani dan SPBU Jalan Gajahmada, namun tidak sampai mengular dan menyebabkan arus lalu lintas di jalan raya terganggu.

Menurut dia, pihaknya mendapat pasokan sebanyak 24 ribu liter untuk BBM bersubsidi jenis premium dan sebanyak 8 ribu liter untuk solar, sehingga tidak ada lagi pengurangan pasokan ke SPBU Jalan Gajah Mada Jember.

"Antrean masih terjadi, namun hanya sedikit dan tidak sampai meluber ke luar SPBU dan diprediksi dua hingga tiga hari ke depan tidak ada lagi antrean kendaraan yang membeli BBM bersubsidi," ucapnya.

Berdasarkan laporan dari Hiswana Migas Eks Karesidenan Besuki, pasokan BBM sudah kembali normal sejak 27 Agustus 2014, bahkan ada tambahan pasokan hingga 30 persen dari kebutuhan normal di Kabupaten Jember.

"Masih terjadinya antrean di sejumlah SPBU karena masyarakat panik dan isu kenaikan harga BBM yang diwacanakan oleh pemerintahan yang akan datang," ujar Ketua Hiswana Migas Eks Karesidenan Besuki, Benny Satria.

Ia berharap masyarakat membeli premium sesuai dengan kebutuhan dan tidak perlu melakukan aksi borong atau penimbunan, agar situasi kembali normal dan tidak terjadi antrean di SPBU.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement