REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri pariwisata resmi mengajukan tiga nama kepada Presiden terpilih Joko Widodo untuk menjadi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif. Ketiga nama itu adalah Iqbal Alan Abdullah, Sapta Nirwandar dan Yanti Sukamdani.
Nama ketiganya didapat sesuai hasil pertemuan yang digagas Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) beberapa hari lalu. Pertemuan itu turut diikuti sejumlah asosiasi utama pariwisata di Indonesia, yakni PHRI, Asita, Incca, Kadin, GIPI, Putri dan lainnya.
Ketua Umum Asperapi Effi Setiabudi mengatakan, ketiganya merupakan tokoh terbaik yang dimiliki pariwisata Indonesia saat ini. Ketiganya juga memiliki reputasi baik yang diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia untuk lima tahun ke depan.
“Kita ingin pertumbuhan yang tidak lamban seperti sekarang karena baru bisa mencapai 8,5 juta wisman, kalah cepat dengan negara tetangga. Padahal dilihat dari potensi kita jauh lebih besar. Kita juga menekankan pentingnya pariwisata yang bisa menopang perekonomian negara,” katanya.
Ada empat syarat menjadi calon menteri pariwisata yang disepakati dalam pertemuan itu. Pertama, calon harus mengerti industri pariwisata dan MICE. Kedua, harus memiliki jaringan internasional. Ketiga, mampu berkomunikasi dengan baik dengan semua stakeholders termasuk pemda dan sektor lainnya.
Keempat, calon itu harus siap mengabdi atau sudah selesai dengan kepentingan diri sendiri maupun kelompoknya. “Dari syarat itu kemudian muncul tiga nama tadi,” kata Effi.
Dalam pertemuan juga ditentukan urutan terhadap tiga nama yang diajukan. Urutan pertama ditempati Iqbal Alan Abdullah, kemudian Sapta Nirwandar dan terakhir Yanti Sukamdani.
“Nama-nama ini sudah kita kirimkan ke Jokowi, paling atas itu Iqbal Alan Abdullah. Hal itu sesuai dengan keinginan Jokowi untuk menyerap masukan dari publik terkait calon menteri kabinetnya, dan kita ingin berpartisipasi di dalamnya,” kata Effi.
Terkait penempatan nama Iqbal Alan Abdullah di peringkat teratas, Effi menyebut selain sebagai ketua umum asosiasi Incca dan memiliki kontribusi dalam dunia pariwisata dan MICE di Indonesia selama 30 tahun, Iqbal dinilai memiliki konsep terbaik untuk meningkatan penerimaan wisatawan.
"Iqbal juga memiliki jaringan internasional yang kuat, dan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan semua pihak," katanya.