Rabu 03 Sep 2014 12:47 WIB

Tarif TDL Naik, Ekspor Furnitur Rotan Cirebon Rontok

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Perajin Rotan
Foto: Antara
Perajin Rotan

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) beberapa waktu lalu telah menghantam industri furniture rotan di Kabupaten Cirebon. Volume ekspor rotan yang sempat meningkat pasca penutupan keran ekspor bahan baku rotan, kini kembali turun.

 

Baca Juga

Ketua Masyarakat Pekerja Pengrajin Rotan Seluruh Indonesia (MPPRSI), Badrudin, menyebutkan, volume ekspor furniture rotan dari Kabupaten Cirebon ke luar negeri empat bulan lalu mencapai sekitar 2.200 kontainer per bulan. Namun sejak TDL naik beberapa waktu lalu, volume ekspor rotan menurun menjadi 1.500 kontainer per bulan.

‘’Padahal volume ekspor sudah membaik, tapi sekarang turun lagi,’’ ujar Badrudin, kepada ROL, Rabu (3/9).

 

Badrudin mengakui, meski pencapaian eskpor empat bulan lalu masih belum seperti masa kejayaannya yang mencapai 4 ribu kontainer per bulan, namun tetap lebih tinggi dibandingkan saat ekspor bahan baku rotan diizinkan. Kala itu, ekspor furniture menurun drastis hingga hanya sekitar 500 – 800 kontainer per bulan.

Badrudin menjelaskan, penurunan ekspor pascakenaikan TDL itu dikarenakan pengusaha dan pengrajin furniture rotan tidak bisa lagi menghasilkan produksi dalam jumlah besar. Pasalnya, limit keuntungan mereka sudah habis untuk menutupi besarnya pengeluaran tarif listrik.

 

Badrudin mencontohkan, saat ada pesanan furniture dari pihak pemesan sebanyak 25 kontainer, maka yang hanya bisa dilayani oleh pengrajin sebanyak sepuluh kontainer. Pasalnya, mereka kesulitan menutupi besarnya pengeluaran akibat kenaikan TDL.

 

Badrudin menilai, beban para pengrajin rotan akan semakin bertambah jika harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan. Dia menyatakan, industry furniture rotan di Cireon bisa kolaps.

 

‘’Dampak kenaikan TDL saja sudah seperti itu, apalagi kalau ditambah dengan kenaikan harga BBM,’’ tandas Badrudin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement