REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nahdlatul Ulama mengecam keras rencana pembongkaran dan pemindahan makam Nabi Muhammad SAW yang belakangan kembali mengemuka.
“Dari dulu sampai sekarang, kami menolak keras, mengecam keras (pembongkaran) itu. Coba saja kalau berani melakukannya. Pemerintah Arab pasti akan hancur,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Rabu (3/9).
Rencana pembongkaran dan pemindahan makam Nabi Muhammad SAW kembali mengemuka seiring munculnya dokumen konsultasi yang dipimpin akademisi terkemuka Arab Saudi. Dokumen setebal 60 halaman tersebut belakangan sudah dimuat di jurnal kerajaan dan harian The Independent, yang kemudian dipublikasikan oleh beberapa media lainnya.
Dalam dokumen tersebut, makam Nabi Muhammad SAW yang sebelumnya berada di kompleks Masjid Nabawi akan dipindahkan ke makam Baqi’ dan dibuat anonim atau tanpa identitas.
Kiai Said yang menyandang gelar Doktor bidang tasawuf dari Universitas Ummul Qura’, Mekah, meragukan keilmuan akademisi terkemuka yang memimpin dilakukannya konsultasi tersebut.
“Akademisi apa itu kok tidak ngerti sejarah Islam?” tanya Kiai Said.