Rabu 03 Sep 2014 15:48 WIB

Ini Profil Warga Inggris yang Terancam Dibunuh ISIS

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
David Cawthorne Haines yang juga terlihat di video eksekusi Steven Sotlof oleh ISIS
Foto: reuters
David Cawthorne Haines yang juga terlihat di video eksekusi Steven Sotlof oleh ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris telah membenarkan kalau seorang warganya telah ditahan oleh ISIS setelah video pembunuhan Steven Sotloff diunggah.

Dalam video tersebut, seorang anggota ISIS menunjukan tawanan lainnya yang disebut merupakan ahli keamanan Inggris bernama David Cawthorne Haines. 

Baca Juga

Ia pun diancam akan dibunuh jika serangan udara Amerika Serikat ke Irak tidak dihentikan. Menurut data pribadinya di LinkedIn, Haines bekerja sebagai direktur konsultan untuk sebuah perusahaan Astraea di Kroasia. 

Ia dilaporkan telah diculik di Suriah pada awal 2013 ketika bekerja untuk sebuah kelompok bantuan. Sebelumnya, ia bekerja di Nonviolent Peaceforce, sebuah kelompok penjaga perdamaian warga sipil di Sudan Selatan. Juga sebagai kepala misi di Libya untuk Handicap International, sebuah organisasi bantuan untuk pengungsi. 

International Business Times melansir, Haines pun tercatat menghabiskan waktunya dalam berbagai jabatan yang meliputi penilaian keamanan dan ancaman militer di sejumlah negara. 

Dalam pernyataan resminya pada Selasa, Nonviolent Peaceforce membenarkan David Haines telah bekerja di kelompok tersebut. Ia bekerja pada 2012 di Sudan Selatan sebagai fasilitator perdamaian warga sipil tak bersenjata. 

"Seorang teman yang diculik bersamanya dibebaskan beberapa bulan yang lalu, dan kami juga berharap ia akan segera dibebaskan," kata Tiffany Easthom, direktur Nonviolent Peaceforce di Sudan Selatan.

"Ia seorang pekerja keras, sangat peduli, dan memiliki humor yang tinggi. Ia memutuskan bergabung setelah selesai dengan urusan militer, ia masih ingin berkontribusi, jadi ia bergabung dengan bekerja untuk LSM," jelasnya.

Sementara itu, perdana menteri Inggris David Cameron mengecam pembunuhan ISIS. Ia mengatakan ISI melakukan pembunuhan yang tercela dan barbar. Namun, ia tidak mengomentari nasib Haines. 

Cameron pun dijadwalkan akan menggelar pertemuan darurat terkait perkembangan terakhir situasi ini. Pertemuan akan digelar setelah ISIS mengancam pemerintahan yang bersekutu dengan AS agar menghentikan serangannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement