Rabu 03 Sep 2014 19:24 WIB

Mayoritas Sumber Pendanaan Proyek MP3EI dari Non Pemerintah

Rep: Satya Festiani/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pengerjaan proyek infrastruktur jalan layang tol akses Pelabuhan Tanjung Priok-Simpang Jampea, Jakarta Utara.
Foto: Antara/Wahyu Putro
Pengerjaan proyek infrastruktur jalan layang tol akses Pelabuhan Tanjung Priok-Simpang Jampea, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek (MP3EI) telah berjalan selama tiga tahun. Namun, dari target realisasi investasi sebesar Rp 2.000 triliun, realisasinya benar-benar jauh dari target.

Nilai investasi proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia hingga Juni 2014 hanya sebesar Rp 854 triliun. Angka tersebut terdiri dari proyek infrastruktur sebesar Rp 412,3 triliun dan proyek sektor riil sebesar Rp 441,1 triliun.

Baca Juga

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S Alisjahbana mengatakan pendanaan groundbreaking infrastruktur hingga Juni 2014 sebesar Rp 412 triliun. "Sebanyak 38 persen atau Rp 157 triliun merupakan investasi BUMN," ujar Armida, Rabu (3/9).

 

Dana yang berasal dari APBN sebesar 32 persen atau Rp 132 triliun. Sisanya, yakni 23 persen atau Rp 93 triliun dari investasi campuran dan 7 persen atau Rp 29 triliun merupakan investasi swasta.

Sementara itu, dari pendanaan sektor riil sebesar Rp 441 triliun, dana yang berasal dari APBN hanya sebesar Rp 563 miliar. Dana dari pemerintah digunakan untuk membangun proyek sektor riil di. Sulawesi.

"Pendanaan sektor riil hampir semuanya berasal dari investasi swasta dan BUMN," ujarnya. BUMN menyumbang sebesar Rp 67,6 triliun, sedangkan swasta sebesar Rp 294 triliun. Sisanya adalah investasi campuran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement