Rabu 03 Sep 2014 21:51 WIB

Ini Pembelaan Terdakwa Kasus JIS

Terdakwa kasus dugaan kekerasan seksual terhadap siswa Jakarta International School (JIS), Agun Iskandar saat tiba di Pengadilan Negri Jakarta Selatan, Selasa (26/8).
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Terdakwa kasus dugaan kekerasan seksual terhadap siswa Jakarta International School (JIS), Agun Iskandar saat tiba di Pengadilan Negri Jakarta Selatan, Selasa (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang kedua atas kasus pelecehan seksual di Jakarta International School. Para terdakwa pun akan menyampaikan pembelaan terhadap dakwaan yang disampaikan jaksa pada pekan lalu.

 

Terdakwa Agun Iskandar menjalani sidang eksepsi lebih dulu. Agun merupakan salah satu tersangka kasus pelecehan seksual terhadap AK, siswa TK JIS yang merupakan petugas kebersihan di sekolah internasional tersebut. 

 

Kuasa hukum terdakwa Agun dan Awan, Saut Irianto Rajagukguk menyampaikan pihaknya menyatakan keberatan atas dakwaan yang disampaikan jaksa penuntut umum pekan lalu. "Kami tegaskan tak ada pelecehan seksual yang terjadi di JIS," kata dia lewat keterangan yang diterima ROL, Rabu (3/9).

 

Dia menyebutkan, beberapay alasan pihaknya menolak dakwaan JPU. "Saat dilakukan penyidikan, terdakwa Agun tak didampingi penasihat hukum," kata Saut. Menurut dia, hal tersebut melanggar hukum dan bertentangan dengan Pasal 56 ayat 1 KUHP. Maka, Saut menegaskan pemeriksaan tersebut batal demi hukum. Karenanya, BAP yang menjadi acuan dalam dakwaan pun batal demi hukum.

 

Selain itu, Saut menilai bahwa BAP terdakwa dibuat dan ditandatangani oleh terdakwa dengan tekanan dan ancaman dari pihak penyidik. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement