REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batu giok Aceh merupakan batu terindah di dunia dalam kurun waktu 20 tahun ke depan akan terus dicari sehingga harganya masih tetap tinggi, kata pengusaha batu mulia di pusat batu mulia Rawabening, Jakarta, AB Hamdi.
"Selama 24 tahun berbisnis batu mulia saya belum pernah melihat batu seindah giok Aceh," kata Hamdi, dalam Dialog Kopi Gayo dan Giok Aceh, di Jakarta, Rabu (3/9).
Dialog itu rangkaian pameran kopi Gayo dan batu giok Aceh pada acara Didong Senayan 2 di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen, Jakarta, yang berlangsung hingga Sabtu (6/9).
Hamdi mengatakan, giok Aceh mempunyai ciri khas, jika dipegang terasa dingin, berbeda dengan batu mulia dari Garut dan batu bacan yang tidak dingin tapi memiliki kelebihan warna yang indah.
Batu mulia asal Aceh seperti giok Aceh dan batu lumut Aceh atau indocrase saat ini mulai dilirik dan menjadi incaran serta harganya juga cukup tinggi.
Salah satu daerah penghasil giok (nephrite jade), yaitu di Kabupaten Nagan Raya dan Sungai Lumut, Aceh Tengah, dan Gayo Lues.
Harga batu mulia tersebut bervariasi mulai dari Rp500 ribu hingga jutaan rupiah per kilogram dalam bentuk barang mentah atau batu yang belum digosok. Dia mengatakan, selama 20 tahun ke depan batu giok Aceh akan terus dicari sehingga harganya masih tetap tinggi.
"Bagi penggemar batu lebih baik beli sekarang sebab harganya masih murah karena giok Aceh akan terus booming dan dicari terutama oleh Tiongkok untuk dibuat patung dan harganya bisa sampai ratusan juta rupiah," kata dia.
Menurut dia, sejak lama batu mulia dari Indonesia sudah menjadi primadona namun kurang diekspos sehingga tidak dikenal bahkan ada yang menggunakan nama dari negara lain seperti batu Taiwan