Kamis 04 Sep 2014 13:03 WIB

Organda Bogor Tolak Angkot Disebut Biang Kemacetan

Rep: c84 / Red: Hazliansyah
Angkot di Bogor
Angkot di Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Angkutan kota (angkot) kerap dituding sebagai salah satu faktor utama dari kemacetan yang terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat. M.Ischak selaku Ketua Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor dengan tegas membantahnya.

Menurutnya, angkot bukanlah satu-satunya penyebab kemacetan yang menghantui warga Kota Bogor.

"Saya menolak keras dengan tudingan ini karena banyak faktor lain yang membuat kemacetan," ujar Ischak kepada Republika, Kamis (4/9).

Mudah dan cukup murahnya masyarakat membeli kendaraan bermotor dinilainya juga ikut andil dalam menyebabkan kemacetan di Kota Bogor. Selain itu, dirinya juga memandang bahwa keberadaan pesagang kaki lima (PKL) liar juga berperan besar dalam kemacetan.

Menurutnya, tanpa angkot Kota Bogor akan macet dengan banyaknya kendaraan bermotor yang memadati jalan-jalan di Kota Bogor.

Ia mengatakan bahwa saat ini jumlah angkot di Kota Bogor mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu 3412 unit angkot dimana sebelumnya berada pada angka 3506 unit.

Pihaknya mendukung program konversi angkot yang dicanangkan pemerintah kota (pemkot) guna mengurai kemacetan di Kota Bogor.

Dengan konversi angkot maka keberadaan angkot direncanakan hanya sebagai //feeder// dari Bus Trans Pakuan yang digadang-gadang akan menjadi transportasi utama Kota Bogor.

Meski mendukung rencana pemkot atas program konversi angkot, Ischak berharap pemkot memikirkan nasib para supir angkot yang tidak lagi beroperasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement