REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, mengatakan tidak setuju dengan usulan menjual pesawat kepresidenan. Menurutnya, menjual aset negara adalah hal yang tidak bagus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Masa karena kekurangan anggaran harus jual aset negara. Masa pake ilmu menjual terus sih," tutur Max kepada Republika, Kamis (3/9).
Ia menuturkan, pembelian pesawat kepresidenan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mendapat persutujuan APBN dan berbagai pihak. Jusuf Kalla sendiri mengatakan, menjual pesawat kepresidenan akan berdampak pada lebih mahalnya ongkos perjalanan presiden ke depan.
Ia menuturkan, banyak kalangan di PDIP sendiri juga yang tidak setuju dengan usulan tersebut. Ia juga meyakini Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri juga tidak akan setuju dengan usulan tersebut. "Saya yakin ibu Mega juga nggak setuju," tambahnya.
Menurutnya, periode SBY akan berakhir pada 20 Oktober mendatang. Berikutnya, presiden terpilih Jokowi akan menggunakan fasilitas pesawat tersebut. Apakah tidak menjadi kebanggaan, jika Jokowi memakai pesawat presiden, ujar dia. Karenanya, hendaknya tidak melihat hal itu sebagai kebanggaan sepihak.
Menurutnya, itu baru sebatas pendapat pribadi Maruarar Sirait. Ia menuturkan mengenal sosok Maruarar sebagai orang yang idealis. Menurutnya, terdapat strategi yang diusulkan PDIP. Misalnya mengintensifkan pajak, memotong biaya perjalanan ke luar negeri, dan apa saja yang bisa menambah anggaran negara.
Sebelumnya pada Senin (1/9), Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait menyarankan agar pesawat kepresidenan dijual. Meski Boeing Business Jet 2 itu baru beberapa bulan dibeli dengan harga 91,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 820 miliar.
Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini