Kamis 04 Sep 2014 15:27 WIB
Penghancuran Makam Rasulullah

MUI: Hati-Hati, Isu Pembongkaran Makam Nabi SAW Sensitif

Rep: ahmad rozali/ Red: Damanhuri Zuhri
Para peziarah memadati area makam Rasulullah SAW di Madinah
Foto: Yogi Ardhi/ Republika
Para peziarah memadati area makam Rasulullah SAW di Madinah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar pembongkaran makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, menurut Majelis Ulama Indonesia dapat meresahkan umat Islam di seluruh dunia.

Sebab, makam Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam terbesar yang masih ada dan disucikan hingga saat ini.

Baca Juga

“Isu pemindahan makam Nabi Muhammad SAW ini merupakan isu sensitif. Jadi harus berhati-hati,” ujar Wakil Sekjen MUI Pusat, Amirsyah Tambunan di Gedung MUI Jakarta Pusat.

Terlebih, kata Amirsyah, di saat seluruh umat Islam dari segala penjuru dunia sedang berkumpul di Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.

Amirsyah mengimbau agar umat islam tidak terpancing dengan beredarnya isu tersebut. Kalaupun rencana pemindahan makam nabi ini benar, kata dia, pemindahan makam nabi tidak mudah. Baik secara teknis maupun nonteknis.

Sebab, secara umum, pemindahan makam dilarang agama. Pemindahan boleh dilakukan dalam keadaan darurat, misalnya akibat bencana alam atau mengganggu ketertiban umum atau demi kemaslahatan yang lebih besar.

Namun sejauh yang dia ketahui, tidak ada satupun alasan yang tepat untuk menjadi landasan pemindahan makam Rasulullah SAW. “Jika tidak ada hal tersebut, pemerintah Arab Saudi tidak akan memindahkan makam Nabi Muhammad SAW,” ujar dia.

Selain itu, dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta ini menyatakan, upaya tersebut juga dapat menimbulkan polemik yang tidak konstruktif di kalangan umat islam. “Lebih baik lagi rencana itu tidak dilanjutkan,” ujar dia.

Namun, di samping itu, da mengingatkan agar melakukan klarifikasi atau dikonfirmasi kebenaran isu tersebut. Serta memperjelas alasan rencana pemindahannya.

Amirsyah menyatakan, isu pembongkaran makam nabi bukanlah hal baru dalam dunia islam. “Itu lagu lama yang beruang-ulang dan tidak pernah selesai,” kata dia. Dia mengatakan, sejak meninggalnya Nabi Muhammad SAW, hingga saat ini, isu pembongkaran makam Nabi kerap digulirkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement