REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) membantah ingin menjual pesawat kepresidenan. Jokowi berkelakar, ia tak mungkin menjual fasilitas presiden yang belum pernah dinikmatinya tersebut.
"Siapa yang bilang (hendak menjual pesawat kepresidenan)? Naik saja belum sudah mau dijual," ujarnya, Kamis (4/9).
Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengaku akan mengusulkan kepada Jokowi untuk menjual pesawat kepresidenan. Padahal pesawat tersebut baru saja dibeli oleh pemerintahan Presiden SBY pada April lalu.
Maruarar mengatakan, menjual pesawat merupakan upaya untuk menghemat anggaran.
Sementara itu, Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, wacana menjual pesawat kepresidenan baru sebatas usulan saja. Menurut Hasto, tim transisi bahkan belum pernah membahas wacana itu.
Sebelumnya, Pengamat Penerbangan, Jusman Syafii Djamal, mengimbau Tim Transisi meninjau kembali usulan rencana penjualan pesawat kepresidenan Boeing 737-900 pada pemerintahan Jokowi-JK.
Pesawat tersebut sebelumnya dibeli Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharga 89,6 juta dolar AS atau sekitar RP 847 miliar.
Menurut Jusman, pesawat kepresidenan bukan persoalan harga melainkan tingkat keselamatan dan keamanan kepala negara yang harus dibedakan dengan penduduk lain. “Untuk apa dijual? Toh harganya tidak sampai Rp 1 triliun.
Proteksi presiden dan wakil presiden harus lebih tinggi dari yang lain,” kata Jusman