REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Rekonstruksi Gaza paska tujuh pekan serangan Israel membutuhkan dana 7,8 miliar dolar AS.
Otoritas Palestina, Kamis (4/9) menyampaikan dana itu terutama untuk membangun 17 ribu rumah yang hancur dengan biaya sekitar Rp 2,5 miliar dolar AS. Sementara untuk pemenuhan kebutuhan membangun kembali pusat energi yang rusak diserang Israel mencapai 250 juta dolar AS.
"Serangan Israel selama tujuh pekan meluluh lantakkan Gaza. Banyak infrastruktur yang tidak bisa menunggu lama untuk diperbaiki," kata ekonom Palestina yang juga anggota senior Fatah, Mohammed Shtayyeh, seperti dilasir worldbulletin, Kamis (4/9).
Untuk kembali memperbaiki fasilitas udara dan laut, setidaknya dibutuhkan dana 670 juta AS. Pembangunan Gaza juga akan bergantung pada bantuan asing.
Persatuan Hamas-Fatah juga menjadi hal positif. Sebab, dengan itu akan ada satu otoritas yang memimpin Palestina dan itu menyelesaikan satu perosoalan di Gaza.