Sabtu 06 Sep 2014 02:48 WIB

Terimnal Teluk Lamong Harapan Baru Perekonomian Jatim

Rep: c54/ Red: Taufik Rachman
Soekarwo
Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK-- Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya hari ini masih menjadi andalan utama jalur ditribusi barang dari Jawa Timur ke wilayah lain, khususnya Indonesia bagian timur.  Alhasil, pelabuhan yang dibangun pada 1910 itu kian padat dengan berbagai aktivitas.  

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), selaku operator Pelabuhan Tanjung Perak, melaporkan, pada tahun 2014 mendatang, pelabuhan terbesar kedua di Indonesia itu akan mengalami kelebihan kapasitas (over capacity).

Mengantisipasi kelebihan kapasitas tersebut, pada tahun 2010 lalu PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo III (Persero) mulai membangun fasilitas baru yang disebut dengan Terminal Miultipurpose Teluk Lamong di perairan Gresik, Jawa Timur (Jatim).  Pada tahap pertama, terminal tersebut akan mulai beroperasi pada awal tahun 2014 mendatang dengan fungsi pelayanan petikemas dan curah kering.  

Gubernur Jatim Soekarwo menyampaikan, Terminal Teluk Lamong juga merupakan salah satu bagian dari proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Selain itu, menurut dia, terminal Teluk Lamong merupakan bagian penting dalam rencana pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Jatim.

“Dengan ini kita berharap dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Jatim,” ujar sang Gubernur, berbicara dalam telekonfrensi koordinasi MP3EI bersama Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, dari Teluk Lamong, Gresik, Jumat (5/9).

Terminal Teluk Lamong tahap I yang telah diselesaikan tahun 2014 ini memiliki luas area mencapai 38,86 hektare (Ha).  Namun demikian, pembangunan akan terus berlanjut hingga pada tahap akhir yang nantinya akan memiliki luas sekitar 386 Ha.  

Dengan kapasitas petikemas mencapai sedikitnya 5,5 juta TEUs dan 20 juta ton untuk jenis barang curah kering, Terminal Teluk Lamong nantinya akan membutuhkan daya listik listrik sebesar 100 MW.  

Sebagian kebutuhan itu akan dipasok oleh PLN, sedangkan sisanya, Terminal Teluk Lamong akan menggunakan pasokan listirk dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang akan dibangun oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Rekayasa Industri (Persero).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement