Sabtu 06 Sep 2014 19:45 WIB

Iran Paksa Pesawat yang Angkut Warga AS Mendarat

Jamaah calon haji menaiki pesawat yang membawa mereka ke Tanah Suci.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto/ca
Jamaah calon haji menaiki pesawat yang membawa mereka ke Tanah Suci.

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Satu pesawat sewaan yang memngangkut 100 orang, termasuk warga Amerika, dari Afghanistan diperintahkan mendarat di wilayah bagian selatan Iran Sabtu (6/9).

Seorang pejabat yang berkedudukan di Teheran mengatakan tindakan itu dilakukan karena pesawat mengalami kesalahan dalam rencana penerbangannya.

Insiden yang jarang terjadi itu menimbulkan reaksi membingungkan di Amerika Serikat tetapi masalah tersebut teratasi dan pesawat tersebut terbang menuju Dubai, kota yang menjadi tempat tujuannya, setelah beberapa jam di darat.

"Kami menyadari bahwa informasi penerbangan itu tak tepat dan untuk yakin tak ada masalah, kami minta pilot mendaratkan pesawatnya," kata Kepala Organisasi Bandar Udara Iran, Mohammad Ali Ilkhani.

Penerbangan FZ 4359, yang dioperasikan oleh masakapai Fly Dubai, mendarat di satu bandara di Bandar Abbas, kota pelabuhan di Teluk. Pesawat itu sebelumnya meninggalkan Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan, kata beberapa pejabat AS Jumat.

Departemen Luar Negeri AS dengan cepat membantah laporan-laporan media bahwa Iran telah mengerahkan sejumlah pesawat tempur dan memaksa pesawat sewaan itu untuk mendarat.

Ilkhani mengatakan para pejabat bandara tak menyadari bahwa sejumlah warga Amerika berada di dalam pesawat tetapi pesawat itu diminta mendarat karena ia berada di wilayah udara Iran dan ada masalah dengan informasi rute penerbangannya.

"Kami mewawancarai pilot dan memeriksa dokumen-dokumen penerbangannya. Pilot itu menyadari telah terjadi kekeliruan. ia kemudian diperbolehkan pergi," katanya.

Washington dan Teheran tidak memiliki hubungan diplomatik selama tiga dekade sejak penyerbuan kedutaan AS di Teheran pada 1979 dan krisis penyanderaan selama 444 hari.

Dalam beberpa bulan terakhir, kedua negara menyelenggarakan perundingan mengenai program nuklir Iran tetapi hubungan tetap tegang. Beberapa warga Amerika, termasuk seorang marinir AS, ditahan oleh teheran kendati permohonan diajukan oleh Washington untuk membebaskan mereka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement