Ahad 07 Sep 2014 13:19 WIB

Ini Persamaan dan Perbedaan Florence dengan @kemalsept

Twiiter penghinaan @kemalsept
Twiiter penghinaan @kemalsept

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Banyak pihak yang menyamakan kasus mahasiswa S2 Universitas Gajah Mada (UGM), Florence Sihombing dengan pemilik akun @kemalsept. Publik di media sosial pun menyebut @kemalsept sebagai kasus Florence Jilid II.

Berikut ini merupakan beberapa persamaan antara Florence dengan pemilik akun @kemalsept:

1. Ekspresi kemarahan di media sosial

Kehebohan yang dimunculkan baik dari Florence maupun akun @kemalsept memang berawal dari ekspresi kemarahan berupa cacian dan makian di jejaring media sosial. Florence dapat disebut sebagai menjadi inisiator yang kasusnya lebih dulu mencuat di ranah hukum. Belakangan pemilik akun @kemalsept juga 'mengikuti' jejak Florence dengan mengekspresikan kemarahannya di media sosial.

2. Dikecam masyarakat

Baik ulah dari Florence dan @kemalsept menimbulkan kecaman dari masyarakat. Masyarakat Yogyakarta mengecam kata-kata kotor yang diucapkan Florence hingga ada LSM di Yogyakarta yang melaporkannya ke kepolisian, sedangkan @kemalsept dikecam masyarakat Bandung hingga menimbulkan kemarahan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil

3. Kasusnya diproses secara hukum

Kasus yang menjerat Florence dan @kemalsept juga ikut menyentuh ranah hukum. Florence dilaporkan LSM di Yogyakarta terkait kemarahan Florence yang memaki warga Yogyakarta. Polisi juga langsung melakukan penahanan meski kemudian pihak UGM mengajukan penundaan penahanan. Sedangkan @kemalsept dilaporkan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil karena ikut menghina dalam kemarahan pemilik akun tersebut di Twitter.

 

Perbedaan antara Florence dan @kemalsept:

1. Media yang digunakan

Dalam melampiaskan kemarahannya, Florence dan @kemalsept menggunakan media sosial yang berbeda. Florence menggunakan Path yang kemudian di-capture serta disebarluaskan salah satu temannya. @kemalsept mengucapkan sumpah serapahnya di Twitter.

2. Sasaran kemarahan

Florence lebih dulu menuai kecaman masyarakat, khususnya warga Yogyakarta. Dalam kemaranhan Florence memaki warga Yogyakarta, salah satunya dengan menyebut warga daerah ini tidak berbudaya. @kemalsept memaki warga Bandung dengan salah satunya menyebut warga Bandung menjadi pusat wanita tuna susila (WTS).

3. Penyebab kemarahan

Kemarahan Florence disebabkan antrean Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU. Sedangkan kemarahan @kemalsept diduga terkait tidak lolosnya Persija ke babak 8 besar ISL. Sedangkan klub sepakbola di Bandung, yaitu Persib dan PBR lolos.

4. Keberadaannya

Sejak awal mencuatnya kemarahan Florence, publik sudah melacak bahwa Florence merupakan mahasiswa S2 di Fakultas Hukum UGM. Identitas yang jelas membuat pihak kepolisian langsung melakukan penahanan meski kemudian diajukan penundaan penahanannya oleh pihak UGM.

Sementara itu, pemilik akun @kemalsept masih misterius. Awalnya kabar menyebutkan pemilik akun ini merupakan mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Namun kemudian pihak universitas membantahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement