Ahad 07 Sep 2014 19:32 WIB

Empat Solusi Prof Dr Cecep Kusmana Cegah Banjir Bandang

Prof Dr Cecep Kusmana
Prof Dr Cecep Kusmana

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Ada empat solusi mengatasi bencana banjir diantaranya memperbesar volume air yang tersimpan dalam tanah dan memperkecil volume air larian (run off), memperbesar serapan karbon (carbon sequestration) dan memperkecil jumlah emisi gas rumah kaca (GRK) untuk meminimalisasi terjadinya global warming yang akan menimbulkan perubahan iklim global.

Solusi itu disampaikan Prof.Dr. Cecep Kusmana, Guru Besar Fakultas Kehutanan.  Selain itu, kelembagaan dan regulasi yang efektif dan efisien untuk pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan dan terpadu serta bersikap hidup sederhana dan hemat dalam menggunakan sumberdaya alam, serta arif terhadap lingkungan sekitar merupakan kunci mencegah bencana banjir.  

''Penutupan vegetasi seperti hutan memegang peranan penting dalam pengaturan sistem hidrologi, terutama "efek spons" yang dapat menyekap air hujan dan mengatur pengalirannya, sehingga mengurangi kecenderungan banjir dan menjaga aliran air di musim kemarau,'' kata Cecep. Fungsi tersebut akan hilang jika vegetasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang lebih tinggi hilang atau rusak.

Di seluruh wilayah tropika, 90 persen petani di dataran rendah tergantung pada kegiatan 10 persen masyarakat yang tinggal di daerah hulu sungai.  Oleh karena itu pada daerah yang bercurah hujan tinggi, keberadaan hutan penting dalam mengurangi laju air curahan sebesar 10-40 persen, sehingga mengurangi aliran permukaan yang berpotensi sebagai penyumbang banjir.

Selain itu, adanya serasah dan aktivitas mikroorganisme dapat meningkatkan air resapan ke dalam tanah menjadi air simpanan. ''Jika di suatu DAS telah banyak dilakukan konversi hutan menjadi non-hutan seperti daerah Puncak atau Lembang, maka risiko terjadinya banjir menjadi besar bahkan banjir bandang,'' papar Cecep.

Pada tanah labil, penebangan hutan menaikkan hampir lima kali kejadian longsor dan hampir tiga kali volume tanah yang longsor. Pembuatan jalan meningkatkan 50 kali pada kejadian longsor dan 30 kali pada volume tanah yang longsor sehingga hutan sangatlah penting untuk pengendaliaan tanah longsor.

Penghijauan yang hanya menanam pohon tinggi tanpa memperhatikan adanya tumbuhan bawah dan serasah justru akan menaikkan erosi. Dalam penghijauan sebaiknya memperhatikan pohon yang dipilih mempunyai ujung penetes yang sempit dan ada tumbuhan bawah (rumput misalnya) dan serasah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement