REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), mengklaim ada indikasi penyelewengan terhadap bantuan pemerintah untuk petani tebu. Indikasinya sangat kuat, seperti, penyelewengan bantuan traktor, bibit tebu dan pupuk.
Ketua Umum APTRI, Arum Sabil, mengeluhkan bantuan pemerintah selama ini tak pernah tepat sasaran dan manfaat. Selain itu, bantuan berupa peralatan tak sesuai dengan spesifikasi.
"Kami sudah menghitung ada selisih perbedaan harga untuk bantuan traktor, antara Rp 200-400 juta per unit," ujarnya, kepada ROL, Senin (8/9).
Belum lagi masalah bibit dan pupuk. Yang diduga, banyak penyelewengan. Karena kondisi ini, pihaknya telah melaporkan masalah tersebut ke KPK. Supaya, ada pengusutan kasus bantuan pemerintah untuk petani tebu.