REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel menerima sebuah informasi yang menunjukan, gerakan perlawanan Hamas telah memulai kembali merekontruksi terowongan yang telah hancur selama pertempuran berlangsung.
Seorang pejabat Israel yang tidak menyebutkan namanya mengatakan, militan Hamas pun telah memulai kembali menyelundupkan senjata ke Gaza melalui beberapa terowongan. Terowongan yang tetap utuh dibawah Rute Philadephia di Rafah.
Sudah dua minggu berlalu sejak kesepakatan gencatan senjata permenen diberlakukan.
"Bahkan, Hamas telah mempersiapkan diri untuk konfrontasi berikutnya dengan kami dan saat ini sedang memfokuskan diri untuk melakukan pengisian persenjataan mereka," ujar pejabat itu, seperti yang dilansir //Haaretz//, Ahad (7/9).
Ia berkata, Hamas tetap terus menyelundupkan persenjataan meskipun pasukan keamanan Mesir telah berupaya dan berkonsentrasi untuk membasmi terowongan secara efektif.
Tak hanya itu, kata ia, Hamas juga terus memproduksi roket M-75. Roket yang mampu menempuh jarak hingga Gush Dan, Israek tengah. Bahkan, setelah //Operation Protective Edge//, sekitar 40 persen dari kemampuan Hamas untuk memproduksi roket lokat tetap utuh.
Namun, seorang pejabat keamanan sebior membantah klaim tersebut. "Kami tidak menyadari informasi tersebutr dan tidak jelas apa dasar dari pernyataan yang disampaikan pejabat itu. Dan, dari mana ia menerima informasi tersebut." tegas pejabat kemanan senior Israel yang tidak menyebutkan namanya.
//Xinhua// melaporkan, pada hari sebelumnya Menteri Luar Negeri Israel Avgidor Lieberman mengatakan, ia tidak yakin bahwa gencatan senjata ini akan bertahan lama dengan Hamas.
Sementara itu, sebuah dokumen rahasia Kementerian Luar Negeri Israel mengusulkan untuk menempatkan pasukan internasional di seluruh Jalur Gaza.