Senin 08 Sep 2014 15:32 WIB

Ulama HTI Tolak ISIS

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Ribuan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengikuti puncak acara Muktamar Khilafah 2013 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (2/6).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Ribuan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengikuti puncak acara Muktamar Khilafah 2013 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (2/6). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA — Sejumlah tokoh Islam yang tergabung dalam Halqah Ulama Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Jakarta menyatakan penolakannya terhadap Islamic State in Iraq and Syria (ISIS). Mereka menilai klaim berdirinya khilafah oleh kelompok tersebut tidak memenuhi syarat syar’i khilafah dalam syariat Islam.

“...Kekerasan bertentangan dengan metode dakwah yang diajarkan Rasulullah SAW,” kata ulama asal Sukabumi, Jawa Barat, Abah Hideung, yang memimpin pertemuan tersebut, Senin (8/9).  Abah Hideung menuturkan, pemberitaan tentang tegaknya khilafah versi ISIS serta sepak terjangnya di Irak dan Suriah, semakin intensif di media massa.

Jika persoalan ini tidak diluruskan, kata dia, dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman masyarakat terhadap khilafah. Bahkan masyarakat bisa fobia terhadap Islam keseluruhan.

Ia menjelaskan, untuk menegakkan khilafah, ada beberapa syarat syar’i yang mesti dipenuhi. Pertama, dari sisi definisi, khilafah harusnya menjadi kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan syariat Islam (di dalam negeri). Kemudian mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.“

Alhasil, hakikat khilafah itu meliputi tiga hal, yakni ukhuwah (persaudaraan), syariah, dan dakwah. Semuanya adalah bagian dari Islam,” ujar Abah Hideung. Syarat selanjutnya, kata pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) an-Nizhamiyah Sukabumi itu lagi, perjuangan untuk menerapkan syariat Allah dilakukan dengan proses tatsqif (pembinaan) yang sifatnya pemikiran, bukan dengan kekerasan fisik.

Ia pun mengutip salah satu hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad.  Di situ disebutkan, seorang sahabat dari kalangan Anshar, Al Abbas bin Ubadah bin Nadhlah RA, pernah menawarkan kepada Rasulullah SAW untuk memerangi penduduk Mina dengan pedang.

Namun dijawab oleh Rasulullah SAW, ‘aku tidak diperintahkan untuk itu’. “Dari penjelasan di atas, kami menegaskan bahwa klaim berdirinya khilafah versi ISIS tidak memenuhi syarat syar’i khilafah dalam Islam,” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement