Senin 08 Sep 2014 15:40 WIB

Tujuh Kecamatan di Kabupaten Semarang Krisis Air Bersih

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Musim kemarau panjang sebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Foto: Republika/Bowo S Pribadi
Musim kemarau panjang sebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sedikitnya tujuh kecamatan di wilayah Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah terus terdampak kemarau tahun ini. Selain debit air irigasi yang terus menyusut, sejumlah warga dusun di wilayah kecamatan tersebut juga telah mengalami krisis air bersih.

 

Kasi Kedaruaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Joner Hutajulu mengatakan, pihaknya telah mengundang seluruh camat di wilayah Kabupaten Semarang. Koordinasi dengan 19 camat --beserta instansi terkait-- ini dilakukan untuk menyikapi dampak musim kemarau berikut lngkah penanganannya.

 

Dari rapat koordinasi ini terungkap dampak musim kemarau tahun ini telah mengancam sedikitnya tujuh kecamatan di Kabupaten Semarang. Ketujuh kecamatan tersebut, masing- masing Kecamatan Beringin, Pringapus, Susukan, Jambu, Suruh, Tengaran serta Kecamatan Bancak.

 

“Tidak semua merata, hanya beberapa dusun saja yang tersebar di tujuh wilayah kecamatan tersebut,” ungkapnya, di Ungaran, Senin (8/9).

 

Hari ini, jelasnya, BPBD Kabupaten Semarang mulai melakukan droping air bersih di Kecamatan Pringapus, tepatnya di wilayah Desa Jatirunggo. Droping air bersih ini dilakukan BPBD Kabupaten Semarang sesuai dengan permintaan masing- masing kecamatan.

 

Sesuai alokasi APBD -- guna mengantisipasi krisis air bersih dan bencana kekeringan tahun ini-- pihaknya mendapatkan alokasi sekitar 223 tangki berisi air bersih. Ia berharap kuota air bersih untuk penanggulangan bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Semarang ini dapat mencukupi.

 

“Kalau terpaksa tidak mencukupi, BPBD Kabupaten Semarang masih dapat mengajukan bantuan ke BPBD Provinsi Jawa Tengah,” lanjut Joner.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement