Senin 08 Sep 2014 15:57 WIB

Pembebasan Hartati Dinilai Kebijakan Paling Kontroversial SBY

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Joko Sadewo
Hartati Murdaya
Hartati Murdaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai pembebasan bersyarat Hartati Murdaya adalah hal paling kontroversial sepanjang era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Lembaga pegiat antikorupsi itu mendesak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) agar membatalkan pembebasan terpidana kasus suap pembebasan lahan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, tersebut.

Baca Juga

Kordinator bidang hukum ICW, Emerson Yuntho mengatakan, dari pantauan lembaganya, sedikitnya terdapat 38 kali pembebasan bersyarat sepanjang pemerintahan SBY. "Jumlah itu kami duga bisa lebih banyak lagi," kata Emerson, Senin (8/9).

Pembebasan Hartati, menurutnya, tergolong paling kontroversial. Sebab, pembebasan tersebut melanggar sejumlah ketentuan yang berlaku.

Ia menyebutkan, Hartati tidak mendapatkan status justice collaborator dan rekomendasi dari aparat penegak hukum terkait dalam pembebasannya. "Dalam hal ini KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement