REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap para prajurit TNI yang ditugaskan dalam misi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mampu menguasai bahasa asing, khususnya bahasa tempat mereka ditugaskan. Untuk itulah, Presiden SBY memiliki ide untuk membangun Pusat Bahasa (Language Center) di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor.
"Indonesia sudah bisa berkontribusi pada percaturan dunia. Termasuk peacekeeping PBB, maka kini wajib menguasai bahasa-bahasa di luar negeri," tegas SBY saat meninjau Pusat Bahasa, di kawasan IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (8/9).
Selain memberikan pendidikan bahasa bagi prajurit-prajurit TNI atau tentara negara manapun yang belajar di IPSC, Presiden SBY juga berharap agar lembaga tersebut juga mencetak penerjemah-penerjemash baru. Apalagi, selama ia memimpin bangsa ini 10 tahun terakhir, kerap dirasakan tidak adanya kali penerjemah yang handal.
"Saya juga ingin banyak penerjemah yang juga dididik dan diluluskan di pusat bahasa ini. Sebagai presiden yang 10 tahun memimpin, kerap kali kita tidak punya banyak penerjemah yang menguasai banyak bahasa asing. Pusat Bahasa ini bisa mendidik calon-calon kita, termasuk penerjemah handal," tegasnya.