REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 30 Usaha Mikro Kecil dana Menengah (UMKM) Kota Yogyakarta memamerkan produknya di Malioboro Mall Yogyakarta. Pameran produk UMKM ini digelar hingga 14 September mendatang.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, UMKM yang bisa menikmati fasilitasi tersebut adalah pelaku usaha yang baru pertama kali mengikuti pameran.
”Event kali ini diikuti oleh UMKM yang baru pertama kali ikut pameran dan belum pernah mendapatkan fasilitasi dari pemkot,” katanya,
Selain itu kata dia, UMKM juga harus memiliki produk berupa kerajinan yang menjadi ciri khas dari Yogyakarta. UMKM juga wajib memiliki workshop di rumah sebagai lokasi usaha dan memajang produk yang dihasilkan.
Sementara itu Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, mengatakan, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan mulai Januari 2015, sebenarnya bukan merupakan persaingan usaha. Melainkan tantangan yang harus dihadapi. "Produk UMKM sudah cukup bagus. Tapi sekarang harus mulai berani melakukan inovasi produk. Pemkot akan memfasilitasi kelembagaan dan permodalan," katanya.
Haryadi berharap, pameran tersebut tidak hanya upaya mempertemukan pembeli, melainkan jadi media pembelajaran bagi pelaku UMKM. Terutama dalam menggali dan mengumpulkan informasi kaitannya dalam inovasi produk. Selain itu, UMKM juga diharapkan memiliki kemampuan dalam menjual produk secara lebih luas serta menentukan harga.
Diakuinya, pelaku industri dan pegiat pariwisata harus mampu terpadu. Yogya sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia bahkan dunia, memiliki potensi pasar yang cukup besar. "Pembeli di Yogya tidak hanya warga lokal saja. Tapi juga pengunjung dari berbagai daerah dan negara. Ini peluang bagi UMKM," katanya.