Rabu 10 Sep 2014 08:09 WIB

Cornelis Chastelein, Si Perintis 'Belanda Depok'

tugu Cornelis Chastelein, Depok
Foto: cecdepok.blogspot.com
tugu Cornelis Chastelein, Depok

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK—Tak banyak yang mengenal sosok Cornelis Chastelein sebagai salah satu perintis Kota Depok. Walhasil, timbul pro kontra akan pentingnya pendirian tugunya.

"Kami hanya ingin mengenang jasa beliau (Chastelein). Beliau yang membebaskan praktek perbudakan di Depok," kata pengurus Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) Yano Jonathans, Rabu (10/9).

Tahun ini merupakan wafatnya Chastelein yang ke 300. Tepatnya jatuh pada 28 Juni 2014 sehingga Yano mengusulkan pada yayasan untuk membangun kembali tugu. Pembangunan ini, tegasnya, murni untuk mengenang sejarah dan bukan terkait politik ataupun agama. Namun belum juga selesai, pembangunan terpaksa dihentikan.

Chastelein merupakan pedagang sukses dari Belanda yang datang ke Indonesia. Namun, ketika menjadi pegawai di pemerintahan Belanda di Batavia, Chastelein tidak sepaham dengan gubernur saat itu hingga akhirnya dia berpindah ke Depok dan membeli lahan seluas 1.420 hektar.

Lahan itu digunakan sebagai lokasi perkebunan dan dia mengambil 150 orang budak dari pemerintahan Belanda. Sebelum meninggal pada 28 Juni 1714, Chastelein menuliskan wasiat yang intinya dia telah membebaskan 150 budak itu dan dikukuhkan di pemerintahan Belanda di Batavia pada 13 Maret 1714.

Tugu ini sebagai peringatan pembebasan perbudakan. Itu saja," tutupnya.

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement