REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Banyak cara dilakukan untuk menumpahkan perasaan dan harapan kepada seseorang, termasuk harapan kepada Presiden dan Kapolri.
Siswi SMP Putri Luqman al Hakim Hidayatullah, Surabaya, Yustika Asih, menulis surat cinta tentang Undang-Undang Jilbab bagi Polwan kepada Kapolri Jenderal Pol Sutarman dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Hari Hijab Internasional.
"Hijab itu hak asasi yang harus dijunjung tinggi, karena itu saya berharap undang-undang hijab bagi polwan dituntaskan," ucapnya saat menulis surat cinta itu di sekolahnya di kompleks Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya (8/9).
Dalam surat cintanya pada Hari Hijab Internasional yang jatuh setiap tanggal 4 September itu, ia mengharap dengan tulisan tangan yang ia hasilkan bisa memberi penguatan tentang kebebasan berhijab di lembaga manapun.
"Khususnya hijab bagi Polwan," katanya tentang Hari Hijab Internasional (4 September) yang berdekatan dengan Hari Polwan pada setiap tanggal 1 September.
Pandangan Yustika itu juga didukung rekannya, Adiba Nurul Khoirina.
"Pak Presiden dan Pak Kapolri yang saya hormati. Tulisan saya ini mewakili wanita Indonesia yang berjilbab untuk mendukung Polisi Wanita untuk memakai hijab. Jangan dihalangi," ujar Adiba.
Baik Yustika maupun Adiba menegaskan mereka berhijab karena panggilan hati, selain berhijab juga merupakan aturan Allah yang harus ditaati untuk kebaikan kaum perempuan itu sendiri.
Langkah Yustika dan rekan-rekannya pun didukung Kepala SMP Putri Luqman al Hakim Hidayatullah, Surabaya, Amin Rahayu.
"Momen Hari Hijab Internasional itu tepat untuk menegaskan pentingnya hijab, sekaligus dukungan bagi Polwan Indonesia yang ingin berhijab dalam bekerja," katanya.
Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini