Rabu 10 Sep 2014 13:50 WIB

Ukraina Desak AS Kirim Bantuan Senjata

Rep: Gita Amanda/ Red: Joko Sadewo
Presiden Ukraina Petro Poroshenko.
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka/ca
Presiden Ukraina Petro Poroshenko.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Angkatan bersenjata Ukraina telah mengajukan permohonan, namun Amerika Serikat sejauh ini hanya menyediakan paket bantuan sederhana non-mematikan pada pemerintah Kiev.

Dilansir dari The New York Times, Gedung Putih enggan meningkatkan bantuan militer mereka untuk Ukriana. AS khawatir, bantuan militer akan menyebabkan peningkatan konflik dan memprovokasi Moskow.

Bantuan senilai 70 juta AS mencakup antara lain, jatah makanan, radio, kawat berduri, kotak pertolongan pertama dan perlengkapan terbatas pelindung tubuh. Namun di antara daftar bantuan tersebut tak ada senjata.

AS juga berjanji melatih 700 anggota Garda Nasional Ukraina. Tapi programnya belum dijadwalkan hingga tahun 2015 mendatang.

Sebaliknya, separatis Ukraina telah memerangi pasukan pemerintah dengan bantuan tank, artileri, senjata dan rudal anti-pesawat. NATO menambahkan, ribuan tentara Rusia turut membantu separatis.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko berharap dapat menekan konflik dengan diperluasnya dukungan militer. Ia berharap dapat dukungan dalam kunjungannya ke Washington. Ia mendapat dukungan dari beberapa pejabat mantan NATO. "Saya 100 persen di belakang ide meningkatkan sanksi secara dramatis," kata komandan militer NATO James G. Stavridis.

Stavridis menambahkan, As harus memberikan kekuatan pada Ukraina dengan senjata anti-tank, amunisi, bahan bakar,bantuan pertahanan cyber dan penasihat militer.

Para pejabat pemerintah mengatakan, mereka tengah mempertimbangkan sejumlah opsi, seperti memberikan Ukraina drone pengintai, radar counterbattery untuk menentukan sumber tembakan, dan senjata anti-tank Javelin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement