REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menyiapkan tujuh strategi lapangan untuk mengantisipasi fonemena el nino yang bisa saja melanda wilayah itu, dan berdampak pada kekeringan.
Tujuh langkah yang sudah dilakukan itu adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan sosialisasi kepada petugas lapangan dan petani, kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT, Yohansi Tay, di Kupang, Rabu terkait antisipasi gejala el nino.
Langkah lain adalah mendorong petani untuk menyiapkan dan memanfaatkan sarana seperti pompa air dan embung, yang sudah dibantu untuk menanam tanaman umur pendek yang bisa membantu penambahan stok pangan.
Berikut adalah gerakan tanam serentak, sekaligus melakukan sosialisasi tentang antisipasi kekeringan yang harus dilakukan para petani.
Selain itu, ada bantuan benih sayur-sayuran, demplot model usahatani untuk mengantisipasi kekeringan.
Langkah lain yang tidak kalah penting adalah mendorong percepatan olah lahan dan bantuan sarana produksi menghadapi musim hujan nanti.
Langkah-langkah yang sedang dan akan dilakukan pemerintah ini, diharapkan fenomena el ninopun dapat membebaskan para petani dari terpaan krisis pangan, kata Yohanis Tay.
Artinya, pemerintah sudah jauh hari mempersiapkan para petani untuk menghadapi kemungkinan terjadinya el nino yang berdampak pada kekeringan dan gagal panen, katanya.