REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang warga yang rumahnya terdampak luapan lumpur Lapindo, Lastri, menyatakan, dia dan warga di sekitar daerah luapan menghendaki tanggul jebol tersebut diperbaiki.
"Kalau diperbaiki kami tidak menolak, karena ini sudah mengancam. Yang kami tolak itu pembangunan tanggul baru," ujar dia.
Jalur tanggul yang kini jebol berjarak sekitar 500 meter dari desa terdekat, yakni Desa Gempol RT 10/RW 02. Selain menolak pengerukan, warga di daerah tersebut juga menolak dibangunnya tanggul baru, yang jaraknya beberapa meter saja dari pemukiman warga.
Selain di titik 34, kondisi kritis juga terjadi di titik 21 area barat. "Di titik 21 lumpur sudah sejajar dengan tanggul," ujar Humas BPLS Dwinantomo.
Titik tersebut, menurut Dwi, juga terus diawasi secara intensif. Pasalnya, jika meluap, lumpur akan menggenangi Jalan Raya Porong dan rel kereta.
Dwi menjelaskan, BPLS terus melaporkan setiap perkembangan kepada Dewan Pengarah, termasuk di antaranya Gubernur Jawa Timur (Jatim) dan Menteri Pekerjaan Umum (PU).