REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Meski harga gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) dipastikan naik, namun harga gas 3 Kg atau gas melon di Yogyakarta hingga, Rabu (10/9) tetap stabil tidak terpengaruh kenaikan harga gas 12 kg. Harga gas melon di beberapa pengecer di Kota Yogyakarta masih Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per tabungnya.
"Masih tetap, tidak ada kenaikan. Permintaan juga stabil," kata Ahmad, pengecer di Jalan Imogiri Timur, Umbulharjo, Yogyakarta. Pengecer gas melon dan air mineral ini mengaku tetap menjual gas bersubsidi itu seharga Rp 17 ribu/tabung.
Basuki, pengecer di Purbayan, Kotagede Yogyakarta juga mengaku tetap menjual gas melon dengan harga Rp 18 ribu/tabung. Permintaan tabung gas melon di kiosnya juga stabil.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, kenaikan harga gas LPG 12 Kg tidak akan mempengaruhi tingkat konsumsi gas melon.
"Kalau kondisi Kota sudah settle, masyarakatnya tidak mau ribet beralih ke gas melon, jadi perkiraan saya tidak akan besar pengaruhnya," ujarnya. Kepala Dinas Perindustrian, Perdaga
Suyana menjelaskan karakter masyarakat Kota Yogya juga tidak mau ribet untuk migrasi dari gas 12 kg ke gas melon 3 kg. Dari pengalaman kenaikan harga elpiji 12 kg sebelumnya, kata dia, juga tidak terjadi migrasi besar-besaran ke gas melon. Pihaknya juga belum berencana untuk mengajukan tambahan kuota gas melon ke Pertamina. Di Kota Yogyakarta, kuota gas melon mencapai 17.300 tabung/hari.