Kamis 11 Sep 2014 08:43 WIB

Bupati Situbondo Promosikan Potensi Ekonomi

Rep: c54/ Red: Erdy Nasrul
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda (kiri) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/9).  (Antara/Andika Wahyu)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda (kiri) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/9). (Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, meyakinkan Atase Perdagangan Jepang untuk Indonesia Horyu Matsuzaki, dan rombongan, bahwa Situbondo memiliki berbagai potensi ekonomi yang bisa menampung investasi.

Dadang mengambarkan, lebih dari separuh luas wilayah Situbondo belum termanfaatkan  untuk kegiatan perekonomian.

Baca Juga

Menurut Dadang, tanah situbondo sangat subur, baik untuk pertanian, perikanan, maupun peternakan. Dia mencontohkan, Situbondo merupakan pemasok ikan kerapu ke wilayah Indonesia Timur.

Situbondo juga, menurut dia adalah pemasok sapi daging ke wilayah Jakarta.

“Tapi kami sudah kewalahan meminta permintaan. Itu artinya hal tersebut adalah potensi yang belum tergarap,” ujar Dadang.

Selain itu, menurut Dadang, masih banyak potensi lainnya, seperti pertambangan dan industri pariwisata. Dia menambahkan, sumberdaya manusia di Situbondo melimpah dan kompetitif.

“Di Situbondo ini banyak pesantren. Pesantren itu masing-masing punya SMK yang lulusnnya siap pakai,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement