Kamis 11 Sep 2014 11:05 WIB

Ayo Pilah Sampah

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Erdy Nasrul
 Warga melintasi sampah yang menumpuk di pinggiran jalan Pasar Blok A, Jakarta Selatan, Rabu (3/9).      (Republika/Raisan Al Farisi)
Warga melintasi sampah yang menumpuk di pinggiran jalan Pasar Blok A, Jakarta Selatan, Rabu (3/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sampah masih jadi polemik bagi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok. Sampai kini, pihak DKP Depok melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi penuhnya TPA sampah di Cipayung, Depok. Namun upaya ini pasti tidak akan berjalan bila warganya belum ada kesadaran untuk memilah-milah sampah.

“Di setiap Unit Pengelolaan Sampah (UPS) sampah dipisahkan mana yang organik mana yang anorganik. UPS ini dikelola oleh masyarakat. Nanti yang organik akan dijadikan pupuk kompos, dan yang anorganik akan dikirim ke Bank Sampah,” ujar Sekretaris DKP, Oka Barmara, saat ditemui diruang kerjanya di kantor DKP di Jalan Raya Bogor-Depok, Jawa Barat (Jabar), Rabu (10/9).

Lebih jauh diutarakan Oka, bila sampah sudah dipilah, akan langsung dikirim ke TPA untuk proses lebih lanjut. Sampah organik akan diproses menjadi pupuk dan akan diberikan pada masyarakat yang butuh.

Sedangkan yang anorganik akan dikirim ke Bank Sampah, lalu ditimbang dan Bank Sampah akan membayar ke masyarakat yang mengirim sampah tersebut.

“Masyarakat tidak ada beban untuk membayar apa pun. Operator juga sudah siap. Tinggal kesadaran masyarakat saja untuk memilah-milah sampah. Pada akhirnya masyarakat juga yang diuntungkan,” tegas Oka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement