Kamis 11 Sep 2014 18:26 WIB

Berisiko Tinggi, BI Rate Tak Berubah

Rep: Satya Festiani/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pekerja melintas di depan logo Bank Indonesia di Jakarta, Ahad (27/4).
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Pekerja melintas di depan logo Bank Indonesia di Jakarta, Ahad (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku bunga acuan atau BI rate masih dipertahankan pada 7,5 persen. Langkah tersebut dilakukan karena masih terdapat risiko domestik dan eksternal yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan mempertahankan BI rate 7,5 persen. BI juga mempertahankan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility di level 7,5 persen dan 5,75 persen. "Kebijakan tersebut konsisten dengan mengarahkan inflasi menuju sasaran 4,5±1 persen pada 2014 dan 4±1 persen pada 2015 serta menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat," ujar Tirta usai RDG, Kamis (11/9).

BI rate pada level tersebut juga masih dapat menahan risiko dari eksternal dan domestik. Tirta mengatakan, dari sisi domestik, masih terdapat risiko yang mengganggu pencapaian inflasi, khususnya yang bersumber dari kemungkinan kenaikan administered prices.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement