Kamis 11 Sep 2014 18:48 WIB
Menelisik ISIS

Tony Blair Juga Temui Jokowi Tanyakan Sikap Terhadap ISIS

Rep: Halimahtus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
 Presiden terpilih Joko Widodo (kiri), mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair (kanan) berbincang usai melakukan pertemuan di kediaman Gubernur DKI, Jakarta, Kamis (11/9).   (Republika/ Tahta Aidilla)
Presiden terpilih Joko Widodo (kiri), mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair (kanan) berbincang usai melakukan pertemuan di kediaman Gubernur DKI, Jakarta, Kamis (11/9). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mantan Perdana Inggris Tony Blair menanyakan sikap Indonesia terhadap Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ketika melakukan pertemuan dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Menurut Jokowi, ia menjelaskan pada Tony bahwa Indonesia memiliki pendekatan tersendiri untuk menyikapi paham radikal yang disebarkan ISIS.  

"Kita sampaikan bahwa kita punya cara sendiri. Kita ada pendekatan budaya, pendekatan agama. Bukan hanya pendekatakan keamanan saja," kata Jokowi di rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/9).

Menurut Jokowi, Indonesia tak sampai pada tingkatan harus memerangi ISIS yang berkembang di Suriah. Dalam kesempatan yang berbeda, Jokowi mengaku yakin ISIS tak akan berkembang di Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki kultur kesantunan yang kental. Sehingga, masyarakatnya tidak akan mudah dipengaruhi oleh paham radikal.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dalam pidatonya mengajak negara-negara untuk bersatu melawan ISIS. Presiden yang pernah tinggal di Indonesia tersebut bahkan menyatakan Amerika siap memimpin koalisi melawan ISIS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement