REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum memikirkan rencana kenaikan gaji menteri. Meskipun, wakil presiden terpilih Jusuf Kalla sudah menyatakan ingin menaikkan gaji menteri.
"Kerja saja belum, sudah ngurusi gaji," ujarnya usai bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Kamis (11/9).
Jokowi mengaku, ia bahkan tidak tahu berapa gaji yang diterima menteri tiap bulannya. Karenanya, ia tak bisa memutuskan apakah akan menaikkan gaji menteri atau tidak.
"Mestinya ada kalkulasinya. Nanti lah, saya belum ngerti," kata gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sebelumnya, wakil presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) menilai gaji menteri di Indonesia, yang sebesar Rp 19 juta per bulan, sangat minim. Jumlah tersebut dianggap tidak imbang dengan pendapatan yang diterima anggota dewan, para hakim dan sejumlah lembaga non kementerian lainnya.
Dia mengatakan, besaran gaji memang tidak bisa menjadi alasan untuk melakukan tindakan korupsi. Namun, ke depan ia akan berpikir lebih realistis untuk menaikan pendapatan pejabat utama di kabinetnya agar tidak ada kesenjangan yang jauh dengan lembaga lain.