Kamis 11 Sep 2014 21:20 WIB

Industri Berbasis Budaya Belum Jadi Produk Unggulan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Kuliner palembang
Foto: Antara
Kuliner palembang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), dorong industri berbasis budaya jadi produk unggulan negara ini. Pasalnya, sampai saat ini pemerintah baru memasukan 10 produk unggulan. Sedangkan, industri berbasis budaya tidak masuk di dalamnya.

"Padahal, industri berbasis budaya ini potensinya cukup besar," ujar Ketua Umum HIPPI Suryani SF Motik, kepada ROL, Kamis (11/9).

Industri berbasis budaya itu, salah satunya kuliner dan fashion. Yani menyebutkan, banyak kuliner Indonesia yang sudah go internasional. Begitu pula dengan hasil kerajinan pakaian. Sayangnya pemerintah tidak memasukan itu dalam produk unggulan tanah air.

Saat ini, yang jadi produk unggulan versi permerintah itu, di antaranya, hasil tekstil, alas kaki, elektronik, minyak sawit dan udang. Padahal, masih banyak produk berbasis budaya yang bisa jadi produk unggulan.

Seperti kuliner, setiap daerah memiliki kuliner khas masing-masing. Ada rendang, sate, serta olahan lainnya. Bahkan, rumah makan Padang sudah go internasional. Sektor kuliner ini, tentunya jadi penyumbang pendapatan bagi negara.

"Tapi, pemerintah maupun pasar belum menghargai produk berbasis budaya ini," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement