REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian, MS Hidayat meminta perusahaan berkompromi terhadap beragam tuntutan buruh. Namun buruh juga diminta bersikap realistis ketika menuntut kenaikan gaji.
"Saya dukung usaha perbaikan standar gaji mereka guna menambah tunjangan. Tetapi kalau dalam situasi ini, Anda minta bayar parfum, ke Bali, itu secara resmi kompromi saja," katanya, Kamis (11/9).
Menurutnya, kenaikan upah memang menjadi tuntutan buruh di seluruh dunia. Karenanya, harus ada solusi agar hal ini tidak lantas mengorbankan perusahaan.
Bagaimana pun, ujar dia, kedua pihak terlibat hubungan saling membutuhkan. Buruh dan perusahana pun disarankan mau berkomunikasi secara terbuka.
Komunikasi menjadi penting agar keinginan masing-masing bisa diakomodasi.
"Itu gunanya meeting yang dilakukan antara buruh dan pengusaha. Termasuk untuk menyepakati tunjangan-tunjangan tersebut," kata Hidayat.