Jumat 12 Sep 2014 13:44 WIB
elpiji naik

Harga Gas Elpiji 12 Kg Naik, Pedagang Menjerit

Rep: C80/ Red: Bayu Hermawan
  Pekerja menata tabung elpiji (liquified petroleum gas/LPG) 12 kg di di salah satu agen gas elpiji di Jakarta Timur, Selasa (9/9).   (Republika/ Yasin Habibi)
Pekerja menata tabung elpiji (liquified petroleum gas/LPG) 12 kg di di salah satu agen gas elpiji di Jakarta Timur, Selasa (9/9). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Naiknya harga gas elpiji tabung 12 Kg, sebesar Rp1500 perkilo sejak Rabu (9/9) lalu, membuat pemilik pangkalan gas mengeluh. penjualan gas tabung 12 Kg pun mengalami penurunan, karena masyarakat beralih membeli gas elpiji bersubsidi.

Seperti yang dialami H. Dace ( 60 tahun), seorang agen penjualan gas elpiji. Ia mengeluhkan kenaikan harga gas LPG 12 Kg membuat sejumlah langganannya yang mayoritas pengusaha, mengurangi jatah pembelian gas untuk produksinya.

''Sudah mulai pada mengurangi pembelian gas 12 Kg. Biasanya sehari bisa menjual 20 tabung sekarang baru jual lima tabung,'' katanya kepada Republika di Jalan Raya Soreang -Banjaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (12/9).

Dace melanjutkan sebelum harga elpiji tabung 12 Kg naik, biasanya langganannya yang merupakan pengusaha restoran masakan Padang sudah memesan sepuluh tabung sejak pagi setiap harinya.

Tapi sekarang hanya mereka hanya membeli empat tabung. Sama halnya dengan pengusaha catering setiap hari bisa memesan empat tabung, tapi sampai siang hari belum juga membeli. Dace mengatakan konsumen mulai beralih ke gas tabung 3 Kg.

''Karena harga naik, konsumen pindah ke gas 3 Kg. Udah gitu kiriman tersendat, biasanya mendapat kiriman gas 3 Kg mendapat jatah 90 tabung, sekarang baru dikirim 10,'' katanya.

Ia pun mengatakan, beberapa konsumen tidak jadi membeli setelah mengetahui harga baru elpiji tabung 12 Kg. ''Pas mau membeli mereka nanya, berapa harganya. Saya bilang Rp 120 ribu. Mereka langsung bilang, Ya  sudah nanti saja,'' ujarnya..

Dace berharap, apabila pemerintah ingin menaikan harga. Harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat, sehingga tidak terlalu membebani warga. Hal senada disampaikan Mujinten ( 45), seorang pedagang gas elpiji,mengatakan pelanggannya mengurungkan niatnya untuk membeli gas 3 Kg.

''Ada pelanggan yang tanya, berapa ini harga gas 12 Kg. Saya bilang Rp120 ribu. Langsung di jawab, Yasudah, nanti saja. Jadi gak mau beli mereka. Makanya dari sejak harga naik belum ada yang laku,'' katanya.

Ia mengatakan, pemerintah boleh -boleh saja menaikan harga Gas, tapi jangan terlalu tinggi karena pembeli keberatan. Nada keberatan juga disampaikan oleh Wawan (41), yang juga pemilik pangkalan has elpiji di Soreang Dirinya menolak keputusan pertamina terkait kenaikan harga gas elpiji 12 Kg.

''Boro -boro setuju, saya mah menolak. Seharusnya harga gas elpiji itu seimbang," tandasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement