REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang pejabat Palestina mengatakan, berdasarkan hasil otopsi, terbukti seorang tahanan Israel asal Palestina bukan meninggal karena bunuh diri, melainkan akibat pukulan kepala.
"Kami menyangkal itu bunuh diri," ujar Ketua Komite Palestina untuk tahanan, Issa Qaraqe, dalam konferensi pers membahas nasib Raed Abdel Salam al Jaabari (35), seperti dilansir dari Ahram Online, Jumat, (12/9).
Pada Selasa lalu, Israel Penjara Service (IPS) melaporkan, Jaabari gantung diri di kamar mandi pejara Israel Selatan, di Eshel, dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Hanya saja baik pemerintah Palestina, ataupun keluarga Jaabari, tak percaya klaim itu dan meminta penyelidikan lanjutan. Tubuh Jaabari dibawa Israel untuk diotopsi, namun sampai sekarang belum diinformasikan temuannya.
Bersama Gubernur Hebron, Qaraqe, menjelaskan di depan keluarga Jaabari, bahwa penyebab utama kematian, karena pukulan kuat ke kepala. Sehingga menyebabkan pendarahan internal. "Kami menyalahkan Israel," tegas Qaraqe.
Israel telah menunjuk hakim untuk menyelidiki kematian itu. Seorang pejabat Israel mengatakan, teman satu sel Jaabari mengakui, rekannya memang bunuh diri. Sejak 31 Juli 2014, terdapat 5.383 warga Palestina yang ditahan Israel, karena dianggap melanggar keamanan.