REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Bupati Banyumas Achmad Husein menyatakan masyarakat yang tinggal di desa-desa sekitar puncak Gunung Slamet belum perlu mengungsi.
Hal itu dikatakan Husein saat melakukan sosialisasi kondisi Gunung Slamet terkini di beberapa desa yang rawan terdampak aktivitas vulkanik Gunung Slamet, Jumat (12/9).
Beberapa desa yang dikunjungi antara lain Desa Kemutug Kidul dan Karangmangu Kecamatan Baturraden, Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang dan Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng.
Menurutnya, status Gunung Slamet sampai saat ini masih tetap Siaga. Dengan status ini, maka masyarakat belum perlu mengungsi atau diungsikan karena tidak ada warga yang tinggal di radius bahaya, 4 km dari puncak.
''Masyarakat diharapkan tetap tenang tidak perlu panik. Yang penting tidak mendekat di radius 4 km, '' katanya.
Husein juga meminta masyarakat tidak langsung percaya dengan informasi yang beredar karena belum tentu benar. ''Bila ada informasi yang menakutkan, tanya ke kades. Nanti kades yang akan mencari kebenarannya,'' ujar Bupati.
Dia juga memberikan jaminan bahwa Pemkab Banyumas akan membantu masyarakat apabila dibutuhkan masyarakt, seperti ketersediaan masker, armada transportasi, dokter, posko penampungan dan komponen lainnya. '' Kita sudah siapkan semua,'' jelasnya.
Dalan sosialisasi tersebut, Husein juga menelpon langsung Kepala Badan Geologi Dr Surono. Bahkan pembicaraan tersebut juga diperdengarkan pada masyarakat yang hadir.
Dalam penjelasannya melalui telepon, Surono menyebutkan karakteristik Gunung Slamet sekarang adalah sedang meninggikan dirinya sendiri dan membesarkan bandannya untuk menyuburkan tanah di sekelilingnya. ''Jadi masyarakat Banyumas tidak perlu panik. Tapi bagaimana pun kita harus tetap siaga,'' katanya.