REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Palang Merah akan menambah 2.000 relawan dan melatih mereka untuk meningkatkan respon terhadap wabah Ebola. Mengingat, wabah Ebola ini telah menewaskan ribuan orang di Afrika Barat, seperti dalam laporan Press TV, Jumat (12/9).
"Dengan puluhan kasus baru yang muncul setiap harinya. Tampak wabah ini semakin menyebar," kata Alasan Senghore, kepala Federasi Internasional Palang Merah (IFRC) dan Bulan Sabit Merah Unit Afrika.
Sejak wabah mulai menyebar pada awal tahun ini. IFRC mengatakan telah melatih sekitar 3.500 relawan yang ditempatkan di tiga negara yang paling parah terjangkit Ebola yaitu Guinea, Sierra Leone dan Liberia. Bahkan, mereka berencana untuk menambahnya hingga lebih dari 5.600 relawan.
"Dengan melibatkan masyarakat melalui relawan yang terlatih. Maka, kami akan berupaya untuk melakukan pencegahan seperti yang dilakukan oleh anggota masyarakat sendiri." ujarnya.
Dikonfirmasi bahwa kasus Ebola ditemukan pertama kali di Guinea pada Maret lalu. Kemudian, wabah ini telah menyebar ke Liberia dan Sierra Leone dan kini dilaporkan telah menyebar ke Senegal dan Nigeria.
Ketiga negara yang paling parah terjangkit Ebola itu termasuk dalam negara-negara termiskin di wilayah Afrika Barat. Hingga saat ini, wabah Ebola ini telah menewaskan hampir 2.300 orang.
Dan, Organisasi Kesehatan DUnia telah memperingatkan bahwa virus corona Ebola ini telah menginfeksi 20 ribu orang di seluruh bagian Afrikan Barat.