REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Laktasi Utami Roesli mengatakan, pemberian asi yang benar akan meningkatkan kualitas hidup anak dan ibu.
Makanya dalam Pekan Asi Dunia yang akan dilaksanakan pertengahan September ini perlu digalakkan peran penting fasilitas dan tenaga kesehatan dalam mendukung gerakan menyusui dengan asi ekslusif.
Berdasarkan penelitian 2011, ujar Utami, ibu menyusui mempunyai kualitas hidup yang lebih baik. Dari segi psikis menyusui membuat ibu tenang, sedangkan secara fisik meningkatkan daya tahan tubuh ibu.
"Dengan menyusui asi ekslusif kepada bayi, ibu bisa terhindar dari kanker payudara, kanker rahim, diabetes, maupun stroke. Kegunaan menyusui sama hebatnya manfaatnya bagi ibu dan anak," kata Utami.
Menyusui, ujar Utami, bukan hanya untuk kepentingan gizi bayi saja tapi juga kepentingan bunya. Ini berdasarkan praktik dan penelitian ilmiah.
Agar asi lancar, kata Utami, butuh hormon oksitosin. Oksitosin itu dipengaruhi pikiran negatif atau positif, agar banyak oksitosin yang keluar suami harus memberikan rasa nyaman dengan memberikan afeksi bagi istrinya yang sedang menyusui.
"Kalau seorang ibu gagal menyusui, ayah juga harus bertanggung jawab. Ibu harus dibuat nyaman oleh suaminya agar bisa menyusi bayinya dengan lancar," ujar Utami.